Grafika Komputer 2
Review Jurnal Internasional
Nama : Rafyandi
NPM : 54417878
Kelas : 3IA03
Mata Kuliah : Grafika Komputer 2
Link Jurnal : https://www.ejmste.com/download/augmented-reality-in-teaching-descriptive-geometry-engineering-and-computer-graphics-systematic-7755.pdf
Augmented Reality in Teaching Descriptive Geometry, Engineering and Computer Graphics – Systematic Review and Results of the Russian Teachers’ Experience
Abstraksi
Relevansi dan kelayakan
penelitian ini ditentukan oleh tidak adanya penelitian ilmiah yang serius,
serta bahan ajar, ketika datang ke penggunaan Augmented Reality (AR) dalam Descriptive
Geometry, Engineering and Computer Graphics (DGECG). Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menguji keadaan pengetahuan dan praktik saat ini dari kursus yang
ada, yang menggunakan konsep AR; untuk melakukan eksperimen pedagogis dengan
mengajar siswa cara membuat model informasi struktur bangunan menggunakan
konsep AR; untuk mempelajari dampak teknologi AR pada siswa, dosen, pada
kualitas karya desain siswa dan presentasi proyek.
Pengantar
Penggunaan
teknologi augmented reality (AR) modern dalam pemodelan bangunan geometris
memiliki banyak keuntungan. Akibatnya, ada kebutuhan untuk mengajar siswa
metode desain konstruksi baru menggunakan teknologi AR. Penggunaan
teknologi AR modern memberi kita sejumlah alat desain, yang dapat digunakan
untuk melengkapi dunia nyata yang hidup dengan model digital.
Method
Untuk
menguji hipotesis penelitian, serangkaian metode yang saling melengkapi
digunakan:
- Teoritis : analisis
karya guru dan psikolog pada titik penelitian, analisis literatur metodologis
dan pendidikan; penjelasan teoritis tentang kemungkinan memperkenalkan DGECG AR
di universitas teknik diberikan;
- Empiris :
observasi, pernyataan, eksperimen pedagogis, tanya jawab, pengujian;
- Eksperimen
(menyatakan, membentuk, eksperimen kontrol); metode representasi grafis dari
hasil.
Experiment
Tahapan
Pekerjaan Siswa dalam Membuat Model Informasi Bangunan
1. Pada
tahap pertama, elemen desain primer dikembangkan yang sesuai dengan produk
konstruksi (pelat lantai, pintu, jendela, dll.), Dan elemen peralatan (alat
pemanas dan penerangan, elevator, dll.) Dan segala sesuatu yang berhubungan
langsung untuk bangunan, tetapi diproduksi di luar lokasi konstruksi dan selama
konstruksi objek tidak dibagi menjadi beberapa bagian.
2. Tahap
kedua adalah pemodelan segala sesuatu yang dibuat di lokasi konstruksi. Ini
adalah fondasi, dinding, atap, dinding gorden, dll. Dengan demikian, pemodelan
informasi suatu bangunan pada awalnya menyiratkan pemahaman tentang cara
mendirikan bangunan ini, cara melengkapinya, dan bagaimana hidup serta bekerja
di dalamnya. Pembagian menjadi beberapa tahap (pertama dan kedua) ketika
membuat model informasi struktur tidak wajib - misalnya, dimungkinkan untuk
memasukkan jendela ke objek yang disimulasikan, dan kemudian mengubahnya, dan jendela
yang sudah berubah akan muncul dalam proyek.
3. Pada
tahap ketiga, model bangunan virtual telah dibuat.
Sebagai alat AR visualisasi, paket perangkat lunak dapat digunakan; paket seperti itu akan terdiri dari elemen-elemen berikut:
1. Aplikasi untuk perangkat portabel seperti ponsel, tablet, laptop atau PC. Untuk menjalankan aplikasi ini perangkat harus memiliki kamera, akses internet dan OS dan perangkat keras yang sesuai.
2. Perangkat lunak yang memungkinkan bekerja dengan database dan kode-QR (menambah dan menghapus objek, pembuatan kode-QR, mencetak marker). Harus dicatat bahwa layanan gratis apa pun dapat digunakan untuk pembuatan kode. QR-code adalah kode yang berisi pengenal terenkripsi yang sesuai dengan operasi tertentu.
Dengan cara ini, model informasi bangunan telah dibuat yang memungkinkan pengunjung untuk 'masuk ke dalam struktur' dan memeriksa semua elemennya secara rinci
Untuk melaksanakan proyek serupa menggunakan metode tradisional akan jauh lebih memakan waktu dan energi. Terlebih lagi, hasil akhirnya akan jauh kurang informatif bagi konsumen yang bahkan tidak memiliki pengetahuan dasar tentang desain bangunan; semua tanda dan marka konvensional yang terlihat dalam model serta pentingnya elemen konstruktif harus dapat dipahami oleh pengguna akhir.
Kesimpulan
Keuntungan utama AR adalah memvisualisasikan objek yang sulit dibayangkan dengan mengubahnya menjadi model 3D, yang memfasilitasi pemahaman siswa tentang informasi abstrak dan kompleks. Para penggunanya dapat memilih warna, transparansi, sudut dll. Pendekatan ini sangat berguna untuk meningkatkan pemikiran abstrak siswa dan bagi orang-orang yang bekerja mengubah materi teoretis menjadi proyek nyata.
Meskipun secara aktif digunakan dalam banyak bidang kehidupan modern, AR sebagai alat memodernisasi pendidikan masih merupakan masalah yang terbuka untuk dibahas.
Yang mengarah pada kesimpulan bahwa perlu untuk:
- membuat landasan teori dalam mengajar DGECG dengan bantuan AR dan menilai kemajuan siswa.
- Melakukan penelitian lebih lanjut dengan mempelajari berbagai aspek realisasi praktis dari program jangka panjang yang telah teruji dan bahan ajar dalam mengajar AR kepada siswa DGECG.
Meskipun secara aktif digunakan dalam banyak bidang kehidupan modern, AR sebagai alat memodernisasi pendidikan masih merupakan masalah yang terbuka untuk dibahas.
Yang mengarah pada kesimpulan bahwa perlu untuk:
- membuat landasan teori dalam mengajar DGECG dengan bantuan AR dan menilai kemajuan siswa.
- Melakukan penelitian lebih lanjut dengan mempelajari berbagai aspek realisasi praktis dari program jangka panjang yang telah teruji dan bahan ajar dalam mengajar AR kepada siswa DGECG.