MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR (IBD)
DISUSUN OLEH :
RAFYANDI
1IA14
54417878
TEKNIK
INFORMATIKA
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2018
Pendekatan
Kesusastraan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
atau KBBI, sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam
kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Definisi kedua menurut kamus ini adalah
karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri
keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.
Istilah sastra sendiri, berasal dari bahasa Sansekerta yang
berarti ”tulisan” atau ”karangan”. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan
dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya bisa
menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan
mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra.
Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa
digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang
memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk
kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak.
Seni adalah bentuk ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan
dalam keterampilan berupa hasil karya yang memiliki nilai estetis (keindahan)
dan nilai simbolik (bermakna). Melalui seni, maka manusia dapat bebas untuk
mengekspresi jiwa dan daya estetis yang di ungkapkan kepada orang lain seperti
melalui sebuah puisi atau gambar, dll. Masalah sastra dan seni sangat erat
hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh
ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia
sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam
konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah
sebagai berikut :
1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia
berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam
berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial,
kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yg sedang
berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa
terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan
sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik
dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan
yg telah diciptakannya.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan
Dengan Prosa
Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang konsep-konsep
budaya atau kebudayaan yang berada dilingkungan sekitar ataupun didaerah lain,
Budaya itu sendiri merupakan cipta dari karya manusia. Dengan budaya, di
harapkan hidup manusia akan lebih terarah.
Prosa adalah Prosa sendiri merupakan sebuah karya sastra
yang berbentuk cerita bebas ( dapat berupa naratif atau fiksi) yang didalamnya
memiliki tokoh (pemeran), peristiwa, dan alur. Dalam pembentukannya, prosa
sendiri dapat berbentuk Prosa fiksi dan Prosa Non fiksi. Prosa fiksi ( prosa
baru) pada umumnya berbentuk cerpen, novel, roman, serta biografi. Sedangkan
Novel Non fiksi (prosa lama) dapat berupa dongeng, hikayat dan sejarah.
Dengan menghubungkan/mengkaitkan Prosa dan Ilmu Budaya Dasar (IBD), kita
diharapkan dapat memperoleh manfaat yang terkandung dalam prosa itu sendiri.
Dengan kita memahami prosa, kita dapat mengambil nilai yang terkandung dalam
sebuah budaya. Adapun kaitan IBD dengan prosa yakni, prosa dapat memberikan
informasi dan wawasan hal ini besar kaitannya dengan konsepsi IBD yang saya
sampaikan diatas.
Salah satu jenis prosa yang saya
akan jelaskan adalah prosa lama yaitu sejarah, sejarah yang saya sampaikan
adalah penggalan dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Mendengar kabar bahwa
Jepang tidak lagi mempunyai kekuatan untuk membuat keputusan seperti itu pada
16 Agustus, Soekarno membacakan "Proklamasi" pada hari berikutnya.
Kabar mengenai proklamasi menyebar melalui radio dan selebaran sementara
pasukan militer Indonesia pada masa perang, Pasukan Pembela Tanah Air (PETA),
para pemuda, dan lainnya langsung berangkat mempertahankan kediaman Soekarno.
Pada 18 Agustus 1945 Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai Presiden dan
Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden dengan menggunakan konstitusi yang
dirancang beberapa hari sebelumnya. Kemudian dibentuk Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP) sebagai parlemen sementara hingga pemilu dapat dilaksanakan.
Kelompok ini mendeklarasikan pemerintahan baru pada 31 Agustus dan menghendaki
Republik Indonesia yang terdiri dari 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan (tidak
termasuk wilayah Sabah, Sarawak dan Brunei), Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sulawesi, Maluku (termasuk Papua) dan Nusa Tenggara.
Dari sepenggal sejarah diatasa kita
dapat mengetahui sedikitnya tentang proses awal Indonesia merdeka, setidaknya
kita mengetahui awal sejarah kebangkitan negara kita walaupun hanya sepenggal.
Penulis sejarah ingin menyampaikan kepada kita tentang informasi yang dia tahu
melalui media yang disebut prosa, dalam prosa kita dapat bebas menyampaikan
informasi karena prosa tidak terikat pada sajak ataupun aturan lain selayaknya
puisi.
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa
kaitan IBD dan prosa yaitu sama-sama mengandung tujuan dalam proses pembentukan
manusia yang berbudaya, berilmu, dan beradab.
Nilai-nilai Dalam Prosa Fiksi
Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi :
Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi :
1. Prosa
fiksi memberikan kesenangan.
Keistimewaannya pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.
Keistimewaannya pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2. Prosa
fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa
fiksi memberikan warisan cultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.
Ilmu
Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni
sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari
kebudayaan. puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan
manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, nyang secara
padu dan utuh di padatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan
atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam
membangun puisinya dengan menggunakan:
- Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
- Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
- Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
- Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Adapun alasan-alasan
yang mendasari penyajian yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu
budaya dasar adalah :
- Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
- Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
- Puisi dan keinsyafan sosial.
Macam-macam puisi
dibedakan berdasarkan zaman:
Puisi baru : Puisi
yang muncul karena pengaruh sastra barat. Puisi baru adalah puisi yang lebih
bebas dalam penggunaan rima, pilihan kata, serta irama.
Puisi Lama : Puisi
yang mengikuti ketentuan umum pada puisi seperti, rima, irama, dan baris.
Jenis puisi lama :
- Mantra
- Karmina (Pantun singkat)
- Talibun
- Syair
- Gurindam
Puisi Modern : Puisi bebas yang muncul
pada tahun awal kemerdekaan yang dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi ini tidak
mengutamakan bentuk puisi namun lebih mengutamakan isi dan makna dari puisi
tersebut.
Kepuitisan atau keartistikan puisi dapat
dibangun menggunakan :
- Figura Bahasa (personifikasi, hiperbola, metafora, dll)
- Kata – kata ambigu
- Kata-kata yang mengandung perasaan dan pengalaman penyair
- Kata – kata konotatif
- Pengulangan untuk mengintensifkan hal yang dilukiskan
Contoh Puisi :
Lagu Siul – Chairil Anwar
Laron pada mati
Terbakar di sumbu lampu
Aku juga menemu
Ajal di cerlang caya matamu
Heran! ini badan yang selama berjaga
Habis hangus di api matamu
‘Ku layak tidak tahu saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar