MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR (IBD)
Manusia dan Harapan
DISUSUN OLEH :
RAFYANDI
1IA14
54417878
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
ILMU BUDAYA DASAR (IBD)
Manusia dan HarapanFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018
KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang selalu memberikan
taufik dan hidayah-Nya sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “ Manusia dan Harapan "
Makalah ini disusun untuk memenuhi penilaian tugas dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di bidang Softskill dengan judul “Manusia dan Harapan“.
Makalah ini ditunjang dengan adanya pembahasan dan studi kasus, yang
bertujuan untuk memperlengkap pemahaman makalah sesuai dengan tema.
Semua terjabarkan secara lengkap dan tidak meninggalkan aspek lingkungan
sekitar yang berhubungan dengan makalah yang telah disusun.
Akhirnya
saya berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat
bagi peningkatan pembelajaran dan penambahan ilmu pengetahuan untuk
mahasiswa yang lain. Penulisan makalah ini tidak sepenuhnya sempurna,
maka dari itu penulis sangat memerlukan kritik dan saran dari berbagai
pihak untuk menyempurnakan isi makalah.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan semoga penulisan laporan
ini berguna bagi para pembaca dan khususnya penulis sendiri.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu
yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan
di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak,
tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan
sugesti agar terwujud. Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang
atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya
menjadi nyata dengan cara berdoa atau
berusaha. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan,
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli
warisnya.Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu
terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita. Kita harus
hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata
pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu
tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap – kita harus
bertindak.Sangat menyedihkan, bahwa banyak hal digantung berlebihan pada
harapan – demi perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum
menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak – disertai dengan harapan di
dalam hati – adalah hal yang membawa hasil. Kombinasi yang sempurna.
Harapan tidak akan mengecewakan – selama hal itu disertai dengan
tindakan dan komitmen.
Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa yang harus
dikerjakan – ada atau tidak ada harapan. Harapkan yang terbaik dan
kerjakan apa saja yang memungkinkan harapan itu terwujud
1.2 Rumusan Masalah
- Jelaskan Pengertian Harapan ?
- Apa sebab manusia mempunyai harapan ?
- Jelaskan Pengertin Doa ?
- Jelaskan Pengertian Kepercayaan ?
- Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian harapan
- Pengertian harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu
terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan seseorang.
Setiap Manusia Mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti
manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang
mempunyai harapan, Misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang
akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia
menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana rafiq memperoleh nial A.
Luluspun mungkin tidak.
Harapan pun harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada tuhan yang maha esa, agar harapan
terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh sungguh
- Persamaan harapan dan cita-cita
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan
terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan
dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar.
Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya
menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan
cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau
meningkat.
- Contoh harapan
Saya seorang mahasiswa yang sedang menuntut ilmu dan sedang mengejar
mimpi untuk membahagiakan semua orang yang saya sayangi, semoga Allah
mempermudah usaha hambanya ini, aamin ya Allah.
2.2 Apa sebab manusia mempunyai harapan
Menurut Kodratnya manusia itu adalah makhluk Sosial. Setiap lahir ke
dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah
suatu keluarga atau anggota masyarakatlainnya. Ada dua hal yang
mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan
Kodrat, dan dorongan kebutuhan hidup- Dorongan Kodrat
- Dorongan Kebutuhan Hidup
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
- Kelangsungan hidup (survival)
- Keamanan (safely)
- Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
- Diakui lingkungan (status)
- Pewujudan cita-cita (self actualization)
- Kelangsungan hidup (survival)
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan, dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir. Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis, ia telah mengharapkan diberi makan/minum. Kebutuhan makan dan minum ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia.
- Keamanan
- Hak dan Kewajiban mencintai dan dicintai
- Status
- Perwujudan Cita Cita
2.3 Pengertian doa
- Pengertian doa
Namun bukan hanya seseorang yang sedang tertimpa sebuah musibah namun juga untuk seluruh umat Islam yang masih hidup (diberirahmat dan kehidupan), dalam keadaan yang masih sehat dan tidak kurang suatu apa pun, sebagai manusia kiranya kita harus berdoa untuk meminta atau bersyukur berkat rahmat yang maha kuasa. Agar kita diberi keuatan iman dan takwa agar tetap bisa melakukan segala perintah-Nya.
Selain itu, jika kita menyadari bahwa situasi yang kita hadapi sehari-hari berputar seperti roda gerobak. Mungkin hari ini kita bisa beribadah dengan baik dan tulus, tapi siapa yang tahu hari berikutnya kami memiliki kemalasan suatu? Mungkin hari ini kita sangat senang, tapi siapa yang tahu besok nasib kita atau lusa menjadi sebaliknya? Oleh karena itu, dalam kondisi yang baik seperti yang kita masih perlu berdoa. Muhammad Rosulullah saw. bersabda, “Tiada sesuatu yang paling mulia dalam -pandangan Allah, selain dari berdoa kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang.” (HR. Al-Hakim).
- Macam-macam Doa
Di dalam Islam, pelaksnaan doa Qunut secara garis besar terbagi menjadi dua macam:- Qunut Shalat Subuhadalah doa yang dibaca pada waktu I’tidal (berdiri setelah rukuk) setiap akhir roka’at sholat subuh, Qunut jenis ini dinilai oleh Ab’adl Sunnah yang mencakup bagian dari doa sehingga ketika meninggalkan maka dianjurkan menggantinya dengan sujud sahwi.
- Qunut Shalat Witir merupakan doa yang dibaca pada waktu I’tidal (berdiri setelah rukuk) setiap akhir roka’at sholat Witir di babak kedua Ramadhan, dari malam ke-16 Ramadhan sampai akhir Ramadan, Qunut jenis Sunnah Ab ‘adl dinilai oleh ulama syafi’iyah.
- Qunut Nazilahmerupakan doa Qunut dilakukan ketika bencana besar seperti bencana yang melanda wilayah suatu, kelaparan, musuh menyerang dan sebagainya. Qunut juga membaca dalam waktu terakhir setiap doa fardlu tapi tidak disarankan / sujud disunnahkan lupa ketika meninggalkan karena tidak termasuk sunnah Ab’adl.
- Contoh Doa
- Doa sebelum makan.
- Doa sebelum tidur.
- Doa sholat.
- Doa sebelum mandi.
- Doa sesudah makan.
- Doa untuk orang tua.
2.4 Kepercayaan
- Pengertian kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya. Artinya mengakui atau meyakini
akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada ucapan yang sering kita
dengar ia tidak percaya pada diri sendiri saya tidak percaya ia berbuat
seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya. Bagaimana juga kita
harus percaya kepada pemerintah kita harus percaya akan nasehat-nasehat
kyai itu, karena nasehat-nasehat itu diambil dari ajaran Al-Quran.
Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam ucapan
sehari-hari itu, maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu
adalah kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang. bukan karena
merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang
lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu
disebabkan karena orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan
lagi masalahnya. melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya
atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaann
yaitu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu
mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.
Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan
artinya diberitahukan oleh Tuhan – langsung atau tidak langsung kepada
manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya .
Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak
berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak bcr
agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati
kepercayaan orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan
masing-masing.
- Menyebutkan 3 teori kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang
mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia
merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan.
Dalam tingkah laku,ucapan,perbuatan manusia selalu berhati-hati agar
mereka tidak mcnyimpang dan kebenaran.Manusia sadar, bahwa
ketidakbenaran dalam bertindak , berucap maupun bertindak dapat
mencemarkan atau menjatuhkan namanya, seperti peribahasa yang
mengatakan, “sekali lancung ke ujian, selama hidup orang tak percaya”,
karena itu, wajadah kalau ketidakbenaran dapat berakibat kegelisahan,
ketidakpastian, dan kedukaan.
Dalam agama Budha ada ajaran yang dinamakan “jalan utama
delapan ruang”. Yang isinya, agar setiap pemeluknya memiliki
pandangan yang benar, perbuatan yang benar, mata percaharian yang
benar, permatian yang benar, dan konsentrasi yang benar.
Tujuan ajaran itu agar pemeluknya tidak mengalami duka, kegelisahan,dan ketidakpastian.
Ajaran kebenaran itu juga kita temui dalam agama-agama
lain.Jelaslah bagi kita, bahwa kebenaran atau benar merupakan kunci
kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia selalu berusaha
mencari mempertahankan, mernperjuangkan kebenaran. Dr.Yuyun
Suriasumantri dalam bukunya “filsafat IImu, sebuah pengantar
Populer ada tiga teori kebenaran sebagai berikut :
- Teori koherensi atau konsistensi
Yaitu suatu pemyataan dianggap benar bila pemyataan itu bersifat
koherensi atau konsisten dengan pemyataan-pemyataan sebelumnya
yang dianggap benar.
Contoh : setiap manusia akan mati. Paul Manusia. Paul akan mati
- Teori korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pemyataan benar bila
materi pengetahuan yang dikandung pemyataan itu
berkorenponden(berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan
tersebut. Contoh : Jakarta itu ibukota republik Indonesia
- Teori pragrnatis
Kebenaran suatu pemyataan diukur dengan kriteria apakah
pemyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Dalam berbagai jenis kebenaran tersebut yang selalu
diusahakan dan dijaga ialah kebenaran dalam bertindak, berbuat,
berucap, berupaya, dan berpendapat, Sebab ketidakbenaran dalam hal-hal
itu akan langsung mencemarkan atau menjatuhkan nama baiknya,
sehingga orang tidak mempercayainya lagi.
2.5 Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya
1. Membedakan 4 kepercayaan
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
- Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanarnkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
- Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu harus dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain. - Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan).
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karcna itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah. - Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tctapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaanitu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dcngan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mcmpunyai kepercayaan kcpada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kcpada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan konsekoensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kcpada zat tersebut.
2. Menyebutkan usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain
- Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
- Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
- Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya
- Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
- Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu
yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan
di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak,
tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan
sugesti agar terwujud.
Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada
praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata
dengan cara berdoa atau
berusaha. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan,
berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli
warisnya.Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman,
lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar